Sekolah Tinggi Bahasa Asing LIA (STBA LIA) Jakarta dan Chuo Joho Institute of Information Technology, Saitama, Jepang mengumumkan kerja sama mereka pada Senin (28/8). Kolaborasi ini telah menghasilkan joint program yang memberikan jaminan karir di Jepang bagi mahasiswa STBA LIA. Dalam langkah penting ini, Ketua STBA LIA Jakarta Dr Siti Yulidhar Harunasari MPd, dan Director of International Education Center Chuo Joho Institute of Information Technology Dr Dewi Ariantini Yudhasari MSi telah menandatangani nota kesepahaman (MoU). Joint program ini memberikan peluang yang tak ternilai bagi para mahasiswa.
Dalam program ini, mahasiswa akan menjalani dua tahun studi di STBA LIA Jakarta, diikuti dengan dua tahun di Chuo Joho Institute of Information Technology sambil bekerja. Kombinasi unik ini memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar langsung dan kerja praktis yang akan sangat meningkatkan kompetensi mereka.
Dr. Siti Yulidhar MPd dengan tegas menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa mahasiswa STBA LIA Jakarta memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan dunia industri di Jepang. “Program ini didesain untuk menjawab harapan kita meningkatkan kualifikasi dan kompetensi sumber daya manusia yang akan bekerja di Jepang,” ujar Dr Siti.
Dengan demikian, lulusan program ini akan memiliki kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan nyata dunia kerja di Jepang, dan ini pada gilirannya akan meningkatkan jumlah tenaga kerja asing di Jepang dengan Visa Gijyutsu Jinbunchishiki Kokusai Gyomu (Gijinkoku Visa).
Gijinkoku visa adalah visa izin tinggal bagi tenaga kerja asing dengan jenis pekerjaan di bidang antara lain Engineering, Humaniora (Pengetahuan Budaya), dan Bisnis Internasional. Visa ini diperuntukkan bagi spesialis dalam bidang penjualan, perencanaan, pemasaran, penerjemahan dan lainnya.
Masa kerja penerima visa ini tanpa batasan waktu. Ketrampilan dan persyaratan yang dibutuhkan untuk mendapatkan visa ini adalah lulusan S1, dan untuk jurusan humaniora, harus mempunyai kemampuan berbahasa Jepang JLPT N2 dan N1.
Sementara itu, perwakilan Chuo Joho Institute of IT Dr Dewi Ariantini Yudhasari MSi menambahkan bahwa mereka sangat senang dapat menjalin kerja sama dengan STBA LIA Jakarta. “Lulusan STBA LIA dikenal sangat disukai karena kemampuan bahasa mereka dan pengetahuan mendalam tentang budaya Jepang, yang menjadi aset berharga dalam dunia kerja di negara tersebut,” ujar Dewi.
Setelah menyelesaikan program gabungan ini, mahasiswa akan menerima dua sertifikat kelulusan yaitu Sarjana Linguistik Bahasa Jepang dari STBA LIA Jakarta dan sertifikat kompetensi dari Chuo Joho Institute of Information Technology yang mencakup kompetensi IT Web, Artificial Intelligence, Desain Bisnis dan Bahasa Jepang.
Kolaborasi ini juga diharapkan akan memperkuat hubungan antara Indonesia dan Jepang melalui pertukaran pengetahuan dan keterampilan. Program ini memiliki dampak jangka panjang yang signifikan dan menjadi program andalan dari STBA LIA yang segera akan berubah menjadi Universitas LIA dengan empat program studi barunya: Sistem Informasi, Informatika, Bisnis Digital, dan Desain Komunikasi Visual.
Joint program ini memberikan jaminan bagi lulusan STBA LIA atau Universitas LIA untuk langsung mendapatkan kesempatan magang dan pekerjaan di Jepang, membawa impian karir internasional menjadi kenyataan. Dengan demikian, kolaborasi antara STBA LIA Jakarta dan Chuo Joho Institute of Information Technology bukan hanya sekadar program pendidikan, tetapi juga pintu gerbang menuju masa depan yang cerah bagi para generasi muda Indonesia.
One Response